The world’s weather
Cuaca mempengaruhi segala yang kita lakukan, mulai dari dalam pemilihan baju yang kita pakai, tipe bangunan yang kita bangun, makanan yang kita makan, dan olahraga yang kita nikmati.tidak ada jalan untuk menghindar dari sang cuaca. Namun, jawaban untuk bertahan dengan kondisi ekstrim berada pada pemahaman dan persiapan.
Interaksi kompleks antara atmosfer, rotasi bumi, arus lautan, iklim, siklus angina global, dan matahari menciptakan cuaca di bumi ini. Sebuah pemahaman dasar dari pengaruh cuaca pada berbagai elemen dapat membantu kita dalam mengantisipasi kelemahan daerah kita dari variasi cuaca ekstrim. Mengetahui urutan cuaca untuk mengantisipasi membuat kita dapat mempersiapkan untuk keadaan tersebut dan dapat bertahan dari situasi yang berpotensi kematian.
Cuaca dan Iklim
Istilah cuaca digunakan untuk menjelaskan variasi harian atmosfer sekitar kita. Laporan suhu harian, endapan, dan awan yang menutupi dilaporkan oleh meteorologist dalam perkiraan untuk menjelaskan cuaca lokal.
Sedangkan iklim menjelaskan rata-rata keadaan cuaca dari hari ke hari dalam waktuyang ditentukan. Pengamatan cuaca harian dilakukan dalam jangka waktu minimum 30 tahun agar bisa dapat mengklasifikasikan iklim daerah tersebut. Pengamatan yang dilakukan mencakup pengukuran minimum dan maksimum suhu harian dan curah hujan rata-rata bulanan.
Atmosfer Bumi
Bumi diselubungi oleh atmosfer, yaitu selimut tipis campuran berbagai gas(udara). Tanpa amosfer, tidak akan ada kehidupan di bumi.. atmosfer melindungi kita dari meteor yang jatuh, menyaring intensitas radiasi matahari dan juga menyediakan oksigen yang kita butuhkan untuik bernafas. Gaya yang mengendalikan fenomena cuaca di bumi adalah interaksi antara matahari dan atmosfer. Matahari memanasi atmosfer kita sehingga membentuk suatu sirkulasi massa udara. Sirkulasi ini terjadi sebagai akibat dari perbedaan tekanan sehingga kita dapat merasakan cuaca cerah atau badai.
Lapisan Atmosfer
Pembagian lapisan atmosfer didasarkan pada profil suhunya. Balon udara pada abad 19 mengungkapkan bahwa suhu atmosfer semakin turun seiring dengan kenaikan ketinggian tempat dari permukaan bumi. Pengukuran ini tetap benar hingga ketinggian 9,65 km(lintang di mana balon diterbangkan) di troposfer. Pada tahun 1899, seorang meteorologist asal Prancis yang bernama Leon Teisserenc de Bort melaporkan penemuannya bahwa temperatur berhenti turun pada altitude sekitar 9,65 km di mana lapisan baru atmosfer dimulai.
Troposfer
Adalah di mana 99% cuaca terjadi. Ketinggiannya mencapai 18 km di daerah ekuator, sekitar 10 km di lintang tinggi dan semakin rendah di daerah kutub. Tropeosfer juga terdiri atas udara yang kita hirup. Penurunan suhu rata-rata adalah 70C per km. pada troposfer, di mana troposfer menipis, suhunya dapat mencapai -580C. Sebenarnya semua awan yang terbentuk, endapan, dan uap air ditemukan di sini.
Stratosfer
Tempat di mana lapisan ozon berada, ketebalannya 24 km. Sedangkan seluruh berada pada ketinggian antara 10 km – 50 km di atas permukaan. Suhu pada stratosfer bertambah sekitar 40C tiap kenaikan 1 km.
Mesosfer
Lapisan ini berada pada ketinggian sekitar 50 km – 80 km di atas permukaan bumi. Pada lapisan ini temperatur mulai turun kembali, suhu dapat mencapai -900C pada mesopause, atau pada puncak mesosfer.
Thermosfer
Melindungi kita dari meteor dan menon-aktifkan satelit dengan membakar mereka sebelum mencapai permukaan bumi. Pada lapisan ini suhu naik secara dramatis hingga mencapai 16500C. Lapisan ini juga dikenal dengan ionosfer, keberadaannya pada 80 km – 500 km di atas permukaan bumi.
Eksosfer
Lokasi di mana satelit mengorbit. Temperaturnya dapat di antara 3000C hingga 16500C. lapisan ini dimulai kira-kira 500 km di atas permukaaan bumi dan bercampur dengan ruang antar planet.
Benua dan Cuaca
Daratan yang luas(benua) dapat mempengaruhi sistem suhu, hujan, dan tekanan. Interaksi antara atmosfer dan benua dapat menyebabkan terjadinya awan dan badai lokal. Hal ini juga berakibat pada interval suhu dan curah hujan berdasarkan pola iklim.
Ketika massa udara bertemu penghalang, seperti pegunungan, massa udara tersebut akan dipaksa naik. Udara yang naik akan menglami kondensasi, awan terbentuk, dan endapan akan turun. Angin lembab yang berasal dari laut berhembus setelah matahari daratan kemudian naik dan mengalami kondensasi, menghasilkan hujan. Saat hurricane mencapai daratan, ia akan melambat dan akan segera mati karena hurricane tidak lagi mendapatkan bahan baker dari periran hangat samudra. Daerah semi-permanen tekanan tinggi dan tekanan rendah terbentuk pada pedalaman regional benua sebagai hasil dari interaksi antara suhu udara dan suhu daratan. Efek dari daratn yang luas hanyalah satu dari sekian variabel yang mempengaruhi cuaca.
